Museum Sonobudoyo Yogyakarta
Jl. Pangurakan Yogyakarta, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122
Museum Negeri Sonobudoyo merupakan Unit Pelaksana Teknis
Daerah pada Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, mempunyai fungsi pengelolaan benda
museum yang memiliki nilai budaya ilmiah, meliputi koleksi pengembangan dan
bimbingan edukatif cultural. Sedangkan tugasnya adalah mengumpulkan, merawat,
pengawetan, melaksanakan penelitian, pelayanan pustaka, bimbingan edukatif
cultural serta penyajian benda koleksi Museum Negeri Sonobudoyo.
Museum Sonobudoyo yang berlokasi di pusat kota berada dalam
lokasi yang strategis, berada dalam lingkungan Pusat Budaya Yogyakarta yang
banyak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak baik dari dalam maupun luar
negeri. Bangunan Museum Sonobudoyo merupakan rumah joglo dengan
arsitektur masjid keraton kesepuhan Cirebon. Didesain oleh Ir Th Karsten.
Keberadaan museum erat hubungannya dengan sebuah yayasan
masa Kolonial Java Institut dibidang kebudayaan Jawa, Madura, bali, dan Lombok
sebagai pencetus berdirinya Museum Sonobudoyo, yang diresmikan pada tanggal 6
November 1935, oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan ditandai
Candrasengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha”
Museum Sonobudoyo sebai museum provinsi kedepannya di
harapkan akan menjadi gambaran dari fungsi museum dalam hal pelayanan dan
optimalisasi Fungsi, dengan melihat potensi yang dimiliki, sehingga akan
mempunyai prospek dan peluang untuk lebih dikembangkan dan ditingkatkan, dalam
rangka menghadapi persaingan baik pada level Nasional maupun Internasional.
Fasilitas
-Auditorium
Masyarakat pada umumnya telah mengenal adanya Museum Negeri
Sonobudoyo dengan Benda Koleksi yang dipamerkan, akan tetapi belum kenal
betul tentang aktifitas dan fasilitas yang ada dan dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat, adapun nama ruang tersebut adalah Ruang Auditorium dan
Ruang Serbaguna.
- Candrakiranan
Candrakiranan merupakan perluasan dari ruang pamer Museum
Sonobudoyo yang berada di jalan Trikora, utara Alun-alun utara Keraton
Yogyakarta. Perluasan ini berguna untuk menambah koleksi ruang pamer, khususnya
untuk koleksi Jawa Tengah.
- Layanan Manuskrip
dan Perpustakaan
Beberapa kalangan menginginkan informasi yang spesifik
terhadap benda tertentu dan informasi tertentu, seperti mahasiswa,
peneliti atau pemerhati. Mereka membutuhkan informasi yang berbeda dari yang
disampaikan dalam ruang pamer. Oleh karena itu, Museum Sonobudoyo
Yogyakarta menyediakan ruang dan fasilitas untuk mendapatkan informasi
tersebut.
- Pemandu
Museum Sonobudoyo Yogyakarta adalah museum terbesar kedua di
Indonesia dari sisi jumlah koleksinya. Dengan total 43.538 koleksi akan
menyulitkan jika anda ingin melihat seluruh koleksi. Itu belum jika yang
berbentuk satuan dipecah bisa mencapai 62661 berdasar data baru dengan
menghitung satuan. Oleh karena itu, pada tahun ini, Museum Sonobudoyo
memberikan inovasi dengan adanya pemandu wisata di Museum Sonobudoyo.
Sejarah
Museum Sonobudoyo dulu adalah sebuah yayasan yang bergerak
dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Yayasan ini berdiri di
Surakarta pada tahun 1919 bernama Java Instituut. Dalam keputusan Konggres
tahun 1924 Java Instituut akan mendirikan sebuah museum di Yogyakarta. Pada
tahun 1929 pengumpulan data kebudayaan dari daerah Jawa, Madura, Bali dan
Lombok. Panitia Perencana Pendirian Museum dibentuk pada tahun 1931 dengan
anggota antara lain: Ir.Th. Karsten P.H.W. Sitsen, Koeperberg.
Bangunan museum menggunakan tanah bekas “Shouten” tanah
hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan ditandai dengan sengkalan
candrasengkala “Buta ngrasa estining lata” yaitu tahun 1865 Jawa atau tahun
1934 Masehi. Sedangkan peresmian dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana VIII
pada hari Rabu wage pada tanggal 9 Ruwah 1866 Jawa dengan ditandai candra
sengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha” yang berarti tahun Jawa atau
tepatnya tanggal 6 Nopember 1935 tahun Masehi. Pada masa pendudukan
Jepang Museum Sonobudoyo dikelola oleh Bupati Paniradyapati Wiyata Praja
(Kantor Sosial bagian pengajaran). Di jaman Kemerdekaan kemudian dikelola oleh
Bupati Utorodyopati Budaya Prawito yaitu jajaran pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Selanjutnya pada akhir tahun 1974 Museum Sonobudoyo
diserahkan ke Pemerintah Pusat / Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan
secara langsung bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal dengan berlakunya
Undang-undang No. 22 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan
Propinsi sebagai Otonomi Daerah. Museum Sonobudoyo mulai Januari 2001 bergabung
pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi DIY diusulkan menjadi UPTD Perda
No. 7 / Th. 2002 Tgl. 3 Agustus 2002 tentang pembentukan dan organisasi UPTD
pada Dinas Daerah dilingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
dan SK Gubernur No. 161 / Th. 2002 Tgl. 4 Nopember tentang TU – Poksi.
Museum Negeri Sonobudoyo ini tersimpan 10 Jenis Koleksi :
-Jenis Koleksi Geologika
-Jenis Koleksi Biologika
-Jenis Koleksi Ethnografika
-Jenis Koeksi Arkeologi
-Jenis Koleksi Numismatika/ Heraldika
-Jenis Koleksi Historika
-Jenis Koleksi Filologika
-Jenis Koeksi Keramologika
-Jenis Koleksi Senirupa
-Jenis Koleksi Teknologika
Peta lokasi
Akses dan Transportasi
Lokasi candi Prambanan terletak di tepi jalan raya
Yogyakarta – Solo sehingga dapat mudah diakses dari manapun. Untuk pengunjung
yang berasal dari arah Yogyakarta agar sampai ke lokasi ini hanya mengeluarkan
biaya Rp.3.000,- -Rp.4.000 dengan menaiki bus transjogja dan saran angkutan
umum lainnya. Jika pengunjung dari arah Solo hanya mengeluarkan biaya sebesar
Rp.3.000. Sedangkan bila pengunjung berasal dari arah Klaten dapat memilih bus
jurusan Klaten – Prambanan.
Harga Tiket Masuk
Dewasa Perorangan
|
Rp. 3.000,-
|
Dewasa Rombongan
|
Rp. 2.500,-
|
Anak–anak Perorangan
|
Rp. 2.500,-
|
Anak–anak Rombongan
|
Rp. 2.000,-
|
Wisatawan Asing
|
Rp. 5.000,-
|
Pagelaran Wayang
|
Rp. 20.000,-
|
Nilai Penting/Keunikan
-Museum yang memiliki nilai budaya ilmiah, meliputi koleksi
pengembangan dan bimbingan edukatif cultural.
-Museum Sonobudoyo yang berlokasi di pusat kota berada dalam
lokasi yang strategis, berada dalam lingkungan Pusat Budaya Yogyakarta yang
banyak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak baik dari dalam maupun luar
negeri.
-Bangunan Museum Sonobudoyo merupakan rumah joglo dengan
arsitektur masjid keraton kesepuhan Cirebon. Didesain oleh Ir Th Karsten.
-Diresmikan pada tanggal 6 November 1935, oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono VIII dengan ditandai Candrasengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana
Budha”
Opini/Himbauan
Untuk wisatawan diharapkan tetap menjaga benda-benda koleksi
museum dengan mentaati tiap-tiap peraturan yang telah ditentukan oleh
pengelola. Untuk pengelola diharapkan dapat menyajikan atraksi pendukung untuk
dapat lebih menarik wisatawan untuk berkunjung ke Museum Sonobudoyo.
Sumber
http://www.sonobudoyo.com/public/img/slides/01.jpg
https://www.google.co.id/maps/place/Museum+Sonobudoyo/@-7.8024181,110.3617223,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e7a578f83070a4f:0x9d10431ac43ec5ee!8m2!3d-7.8024234!4d110.363911
bisnis tiket !!! #tiket #pesawat #international
BalasHapus