Candi Prambanan

17.04 Unknown 3 Comments



Kec. Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia bahkan se Asia Tenggara. Candi ini dikenal juga dengan nama Candi Roro Jongrang yang didirikan sekitar tahun 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya. Oleh UNESCO sejak tahun 1991 silam, candi ini ditetapkan sebagai cagar budaya dunia yang harus dilindungi keberadaanya. Candi Prambanan ini memiliki ketinggian 47 meter atau lebih tinggi 5 meter dari candi Borobudur.

Struktur candi Prambanan menggambarkan kepercayaan dalam agama Hindu yaitu Trimurti. Komplek candi Prambanan mempunyai 3 candi di halaman utama yaitu candi Siwa, candi Brahma dan candi Wisnu. Seteiap candi utama mempunyai satu candi pendamping. Untuk candi Siwa didampingi candi Nandini, untuk candi Brahma didampingi candi Angsa dan untuk candi Wisni didampingi candi Garuda.

Relief yang terpahat pada dinding candi Prambanan menceritakan kisah Ramayana. Terdapat juga relief pohon Kalpataru, dimana umat Hindu menganggap pohon tersebut melambangkan kelestarian, kehidupan dan keserasian. Keberadaan pohon tersebut menggambarkan masyarakat jawa pada waktu itu mempunyai kesadaran dalam melestarikan lingkungannya.

Bagi para pengunjung ingin mencari informasi lebih lanjut mengenai Candi Prambanan, sudah disediakan sebuah museum yang terletak di kompleks candi Prambanan. Museum tersebut menyediakan informasi audio visual mengenai sejarah di temukannya candi Prambanan hingga proses pemugarannya disajikan secara lengkap.

Ada even yang menarik dilaksanakan setiap bulan pada bulan purnama yaitu pementasan Sendratari Ramayana. Kisah Ramayana yang diceritakan dalam pertunjukan ini merupakan terjemahan dari relief yang dipahat pada dinding candi Prambanan.

Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di sekitar kompleks candi Prambanan terbilang cukup lengkap, seperti hotel atau rumah penginanapn, restoran atau rumah makan, toko – toko cenderamata dan warnet. Pemandu wisata juga dengan mudah dapat kita dapatkan dengan menelusuri jejak-jejek kejayaan peradaban Jawa – Hindu.

Sejarah
Candi Prambanan dibangun atas perintah Sri Maharaja Rakai Pikatan. Hal ini terungkap dengan ditemukannya Prasasti Siwargha yang berangka tahun Saka 778 (856 Masehi) dan ditulis oleh Rakai Pikatan sendiri. Para Ahli Arkeologi (ilmu Purbakala) sepakat untuk mengaitkan Prasasti Siwargha dengan sejarah Candi Prambanan. Hal ini dikarenakan pada salah satu baitnya diuraikan secara rinci suatu gugusan candi yang bernama Siwargha atau Siwalaya. 

De Casparis yang berhasil membaca Prasasti Siwargha membagi isi prasasti menjadi dua bagian, yaitu: bagian yang berkaitan dengan pendirian bangunan suci dan bagian yang berhubungan dengan peresmian serta penetapan tanah perdikan (Sima). Pada bagian pertama disebutkan, bahwa setelah keadaan tanah dan damai, sang raja memerintahkan pembuatan sebuah dharma (kompleks atau gugusan candi). Gugusan candi tersebut mempunyai pagar keliling. Di setiap pintunya dijaga oleh Dwarapala yang tampak sangat menakutkan. Terdapat bangunan-bangunan kecil yang berderet-deret dan bersap-sap mengitari candi induk, bentuknya sama, tingginya sama, demikian pula maksudnya. Bangunan-bangunan kecil ini disebut Candi Perwara, semua berjumlah 224 buah. 

Pada bagian kedua Prasasti Siwargha, disebutkan bahwa pada hari Kamis Wage tanggal 11 bulan margasira tahun Saka 778 (11 November 856 Masehi) bangunan kuil selesai dibangun dan diresmikan patung dewanya. Setelah kuil Siwalaya itu selesai seluruhnya dalam kemegahan yang menakjubkan, dialihkan aliran sungai sehingga airnya menyususri sisi-sisi halaman candi. Tanah yang menjadi batas-batas percandian diresmikan. Selain itu ditetapkan pula sawah-sawah yang menjadi “sawah dharma” bagi kuil Siwa.

Prasasti Siwargha dan Prasasti Kedu (Prasasti Matiasih) tahun 907 Masehi, memuat daftar lengkap raja-raja Dinasti Sanjaya. Dari prasasti tersebut dapat diketahui bahwa yang memerintahkan pembangunan Candi Prambanan adalah Sri Maharaja Rakai Pikatan.

Sejarah Candi Prambanan, Dinasti Wangsa Sanjaya sebagai Pendiri Candi Prambanan

Jika Candi Borobudur didirikan oleh Wangsa Syailendra, maka menurut para ahli berdasarkan sejarah Candi Prambanan dibangun oleh Wangsa Sanjaya, sebuah dinasti yang kemunculannya mengakhiri kejayaan Dinasti Wangsa Syailendra. Berdasarkan sejarah Candi Prambanan, tokoh yang berjasa dalam pembangunan candi ini adalah Rakai Pikatan yang juga merupakan menantu dari Raja Samaratungga dari Dinasti Wangsa Syailendra. 

Dalam sejarah Candi Prambanan istilah Wangsa Sanjaya diperkenalkan kali pertama oleh sejarahwan yatiu Dr. Bosch dalam salah satu karangannya yang berjudul “Sriwijaya, de Sailendrawamsa en de Sanjayawamsa (1952)”. Di dalam karyanya itu, Bosch menyebutkan tentang adanya dua dinasti yang berkuasa di Kerajaan Medang, yaitu Dinasti Syailendra. Menurut Bosch, istilah Wangsa Sanjaya sendiri juga merujuk pada nama pendiri Kerajaan Medang, yaitu Sanjaya yang memerintah sekitar tahun 732.

Berbeda dengan Dinasti Syailendra yang menganut agama Budha Mahayana, Dinasti Sanjaya menganut agama Hindu aliran Siwa, dan berkiblat ke Kunjara dari di daerah India. Ibu sanjaya bernama Sanaha dan termasuk cucu Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga di Jepara. Sementara ayahnya bernama Sena/Senna/Bratasenawa yang tidak lain adalah putra Raja Mandiminak, raja galuh kedua (702-709 Masehi). Sehingga Sanjaya menjadi penerus Kerajaan galuh yang sah.

Wangsa Sanjaya membangun hubungan kekeluargaan dengan Wangsa Syailendra melalui hubungan pernikahan antar Pramordawardhani, putri Raja Samaratungga (Penguasa Dinasti Syailendra) dengan Rakai Pikatan, salah seorang keturunan Sanjaya pada tahun 840 Masehi.

Sejarah Candi Prambanan dimulai dari keinginan Raja Pikatan untuk menunjukkan pengaruhnya. Sehingga kemudian Raja Pikatan dan Balitung yang menganut agama Hindu mendirikan Candi Prambanan pada tahun 850 Masehi. Di dalam Prasasti wantil dan Prasasti Siwagreha yang dikeluarkan pada tanggal 11 November 856 disebutkan tentang pendirian Mamratipura dan juga bangunan suci Siwagreha, yang diterjemahkan sebagai Candi Siwa. Berdasarkan ciri-ciri yang digabarkan dalam prasasti, maka Candi Siwa sangat identik dengan gambaran yang ada dalam prasasti tersebut.

Sekarang kita tahu bahwa candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Namun, kejayaan Hindu bersama didirikannya bangunan sejarah candi prambanan itu tidak berlangsung lama. Sebab, menurut sejarah Candi Prambanan sudah tidak difungsikan lagi sejak tahun 928. Hal ini terjadi karena adanya perpindahan istana Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Alasan perpindahan ini diduga karena akibat letusan Gunung Merapi atau mendapat serangan dari Sriwijaya. 

Peta lokasi

Akses dan Transportasi
Lokasi candi Prambanan terletak di tepi jalan raya Yogyakarta – Solo sehingga dapat mudah diakses dari manapun. Untuk pengunjung yang berasal dari arah Yogyakarta agar sampai ke lokasi ini hanya mengeluarkan biaya Rp.3.000,- -Rp.4.000 dengan menaiki bus transjogja dan saran angkutan umum lainnya. Jika pengunjung dari arah Solo hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp.3.000. Sedangkan bila pengunjung berasal dari arah Klaten dapat memilih bus jurusan Klaten – Prambanan.

Harga Tiket Masuk
Tiket masuk untuk wisata lokal Rp.8.000,-.
Tiket masuk untuk wisatawan mancanegara sebesar US$ 10.

Nilai Penting/Keunikan
Candi Prambanan merupakan situs budaya yang langka, unik, serta merupakan peninggalan Kerajaan Hindu. Struktur candi Prambanan menggambarkan kepercayaan dalam agama Hindu yaitu Trimurti. Komplek candi Prambanan mempunyai 3 candi di halaman utama yaitu candi Siwa, candi Brahma dan candi Wisnu. Untuk Wisatawan jangan melakukan sesuatu yang tidak lazim ketika berada dalam area Taman Sari dan jangan buang sampah sembarangan.

Opini/Himbauan
Karena Candi Prambanan merupakan situs budaya yang bisa disebut langka, maka Wisatawan dilarang melakukan hal-hal yang dapat merusak bahkan mengurangi konstruksi candi. 
 
Sumber
http://www.situscandi.com/sejarah-candi-prambanan/
https://www.google.co.id/maps/place/Candi+Prambanan/@-7.7520153,110.4892787,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e7a5ae3dbd859d1:0x19e7a03b25955a2d!8m2!3d-7.7520206!4d110.4914674
i2.wp.com/www.situscandi.com/wp-content/uploads/2015/12/sejarah-candi-prambanan.jpg?w=800

3 komentar: