Museum Sonobudoyo Yogyakarta

23.30 Unknown 1 Comments


Jl. Pangurakan Yogyakarta, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122

Museum Negeri Sonobudoyo merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, mempunyai fungsi pengelolaan benda museum yang memiliki nilai budaya ilmiah, meliputi koleksi pengembangan dan bimbingan edukatif cultural. Sedangkan tugasnya adalah mengumpulkan, merawat, pengawetan, melaksanakan penelitian, pelayanan pustaka, bimbingan edukatif cultural serta penyajian benda koleksi Museum Negeri Sonobudoyo.



Museum Sonobudoyo yang berlokasi di pusat kota berada dalam lokasi yang strategis, berada dalam lingkungan Pusat Budaya Yogyakarta yang banyak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri. Bangunan Museum Sonobudoyo merupakan rumah joglo dengan arsitektur masjid keraton kesepuhan Cirebon. Didesain oleh Ir Th Karsten.


Keberadaan museum erat hubungannya dengan sebuah yayasan masa Kolonial Java Institut dibidang kebudayaan Jawa, Madura, bali, dan Lombok sebagai pencetus berdirinya Museum Sonobudoyo, yang diresmikan pada tanggal 6 November 1935, oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan ditandai Candrasengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha”



Museum Sonobudoyo sebai museum provinsi kedepannya di harapkan akan menjadi gambaran dari fungsi museum dalam hal pelayanan dan optimalisasi Fungsi, dengan melihat potensi yang dimiliki, sehingga akan mempunyai prospek dan peluang untuk lebih dikembangkan dan ditingkatkan, dalam rangka menghadapi persaingan baik pada level Nasional maupun Internasional.


Fasilitas

-Auditorium

Masyarakat pada umumnya telah mengenal adanya Museum Negeri Sonobudoyo dengan  Benda Koleksi yang dipamerkan, akan tetapi belum kenal betul tentang aktifitas dan fasilitas  yang ada dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, adapun nama ruang  tersebut adalah Ruang Auditorium dan Ruang Serbaguna.


- Candrakiranan

Candrakiranan merupakan perluasan dari ruang pamer Museum Sonobudoyo yang berada di jalan Trikora, utara Alun-alun utara Keraton Yogyakarta. Perluasan ini berguna untuk menambah koleksi ruang pamer, khususnya untuk koleksi Jawa Tengah.


-  Layanan Manuskrip dan Perpustakaan

Beberapa kalangan menginginkan informasi yang spesifik terhadap benda  tertentu dan informasi tertentu, seperti mahasiswa, peneliti atau pemerhati. Mereka membutuhkan informasi yang berbeda dari yang disampaikan dalam ruang  pamer. Oleh karena itu, Museum Sonobudoyo Yogyakarta menyediakan ruang dan fasilitas untuk mendapatkan informasi tersebut.


- Pemandu

Museum Sonobudoyo Yogyakarta adalah museum terbesar kedua di Indonesia dari sisi jumlah koleksinya. Dengan total 43.538 koleksi akan menyulitkan jika anda ingin melihat seluruh koleksi. Itu belum jika yang berbentuk satuan dipecah bisa mencapai 62661 berdasar data baru dengan menghitung satuan. Oleh karena itu, pada tahun ini, Museum Sonobudoyo memberikan inovasi dengan adanya pemandu wisata di Museum Sonobudoyo.


Sejarah

Museum Sonobudoyo dulu adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Yayasan ini berdiri di Surakarta pada tahun 1919 bernama Java Instituut. Dalam keputusan Konggres tahun 1924 Java Instituut akan mendirikan sebuah museum di Yogyakarta. Pada tahun 1929 pengumpulan data kebudayaan dari daerah Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Panitia Perencana Pendirian Museum dibentuk pada tahun 1931 dengan anggota antara lain: Ir.Th. Karsten P.H.W. Sitsen, Koeperberg. 


Bangunan museum menggunakan tanah bekas “Shouten” tanah hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan ditandai dengan sengkalan candrasengkala “Buta ngrasa estining lata” yaitu tahun 1865 Jawa atau tahun 1934 Masehi. Sedangkan peresmian dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana VIII pada hari Rabu wage pada tanggal 9 Ruwah 1866 Jawa dengan ditandai candra sengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha” yang berarti tahun Jawa atau tepatnya tanggal 6  Nopember 1935 tahun Masehi. Pada masa pendudukan Jepang Museum Sonobudoyo dikelola oleh Bupati Paniradyapati Wiyata Praja (Kantor Sosial bagian pengajaran). Di jaman Kemerdekaan kemudian dikelola oleh Bupati Utorodyopati Budaya Prawito yaitu jajaran pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.



Selanjutnya pada akhir tahun 1974 Museum Sonobudoyo diserahkan ke Pemerintah Pusat / Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal dengan berlakunya Undang-undang No. 22 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Otonomi Daerah. Museum Sonobudoyo mulai Januari 2001 bergabung pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi DIY diusulkan menjadi UPTD Perda No. 7 / Th. 2002 Tgl. 3 Agustus 2002 tentang pembentukan dan organisasi UPTD pada Dinas Daerah dilingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan SK Gubernur No. 161 / Th. 2002 Tgl. 4 Nopember tentang TU – Poksi.



Museum Negeri Sonobudoyo ini tersimpan 10 Jenis Koleksi :

-Jenis Koleksi Geologika

-Jenis Koleksi Biologika

-Jenis Koleksi Ethnografika

-Jenis Koeksi Arkeologi

-Jenis Koleksi Numismatika/ Heraldika

-Jenis Koleksi Historika

-Jenis Koleksi Filologika

-Jenis Koeksi Keramologika

-Jenis Koleksi Senirupa

-Jenis Koleksi Teknologika


Peta lokasi

Akses dan Transportasi

Lokasi candi Prambanan terletak di tepi jalan raya Yogyakarta – Solo sehingga dapat mudah diakses dari manapun. Untuk pengunjung yang berasal dari arah Yogyakarta agar sampai ke lokasi ini hanya mengeluarkan biaya Rp.3.000,- -Rp.4.000 dengan menaiki bus transjogja dan saran angkutan umum lainnya. Jika pengunjung dari arah Solo hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp.3.000. Sedangkan bila pengunjung berasal dari arah Klaten dapat memilih bus jurusan Klaten – Prambanan.


Harga Tiket Masuk


Dewasa Perorangan
Rp. 3.000,-
Dewasa Rombongan
Rp. 2.500,-
Anak–anak Perorangan
Rp. 2.500,-
Anak–anak Rombongan         
Rp. 2.000,-
Wisatawan Asing
Rp. 5.000,-
Pagelaran Wayang
Rp. 20.000,-



Nilai Penting/Keunikan

-Museum yang memiliki nilai budaya ilmiah, meliputi koleksi pengembangan dan bimbingan edukatif cultural.

-Museum Sonobudoyo yang berlokasi di pusat kota berada dalam lokasi yang strategis, berada dalam lingkungan Pusat Budaya Yogyakarta yang banyak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri.

-Bangunan Museum Sonobudoyo merupakan rumah joglo dengan arsitektur masjid keraton kesepuhan Cirebon. Didesain oleh Ir Th Karsten.

-Diresmikan pada tanggal 6 November 1935, oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan ditandai Candrasengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha”



Opini/Himbauan

Untuk wisatawan diharapkan tetap menjaga benda-benda koleksi museum dengan mentaati tiap-tiap peraturan yang telah ditentukan oleh pengelola. Untuk pengelola diharapkan dapat menyajikan atraksi pendukung untuk dapat lebih menarik wisatawan untuk berkunjung ke Museum Sonobudoyo. 


Sumber

http://www.sonobudoyo.com/public/img/slides/01.jpg
https://www.google.co.id/maps/place/Museum+Sonobudoyo/@-7.8024181,110.3617223,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e7a578f83070a4f:0x9d10431ac43ec5ee!8m2!3d-7.8024234!4d110.363911


1 komentar: